Walking with Karinyoo!
  • Home
  • Traveling
  • Diary
  • Features
    • coming soon
    • comng soon
      • under construction
      • under construction
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • The Author
Playing tourist at the Sydney Opera House 😘

Hi All, it's good to write again, i really want to post more about my current life.

I finally back to blog again after i forgot to extend my domain and had to buy the new one (also forgot to resetting the DNS and CNAME lol - clumsy me always in action). So here it is: www.karinaningtyas.com ðŸ˜‰

It's a bold decision for me to put my name for a website because i used to hate to disclose my real name to the internet world *please do blame my educational background for this* LOL. 

Within the domain name change, i really hope that it will also a beginning to my new life. I want to exercise my mind with writing and maintain my sanity through words and good vibes in this blog.

Currently i lives in Sydney, it's been four months since my arrival in Koala's land. Koalas are my idol; they sleep for 20 hours just to wake up looking for mating, and if they doesn't find a mate, they will go back to sleep. what. a. wonderful. life. hahahahhaa

I will posts more soon,
Cheers mate,


Halo guys, kebetulan banget saya lagi tahun ini mau mencoba untuk hijrah ke luar, niatannya untuk bekerja maupun studi (tergantung yang dapet duluan yang mana).

Nah, kebetulan banget saya punya satu grup yang juga lagi ngurusin hal yang sama dan kita berkutat di diskusi SKCK untuk VISA, ada yang bilang harus pakai surat keterangan RT/RW  terus ke Polsek terus ke Polres terus ke Polda. Waduh, kebayang gak sih ribetnya??

Karena saya tinggal di Jakarta namun domisili Bekasi, saya bingung, masa iya saya harus ke Polda Jabar, jauh euy di Bandung! Tapi saya inget bahwa Bekasi masih masuk wilayah Polda Metro Jaya (di Semanggi).

Setelah itu saya coba aja nyari gimana sih cara bikin SKCK, dan syaratnya apa, apalagi saya niatnya untuk ke Luar Negeri.

Berikut saya ketemu beberapa syarat untuk SKCK dari web POLRI, dan ternyata bisa apply SKCK di Online tanpa harus ada surat keterangan RT/RW sampai Polda!!! HORAAAAAAAAAY!

Syarat SKCK

Jadi gini, syaratnya dulu yaaa disiapin:

  • Fotokopi KTP dengan menunjukan KTP asli. 
  • Fotokopi Paspor. 
  • Fotokopi Kartu Keluarga (KK). 
  • Fotokopi Akte Lahir / Kenal Lahir / Ijazah.
  • Fotokopi kartu identitas lain bagi yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan KTP. 
  • Pas foto berwarna ukuran 4 x 6 cm sebanyak 6 (enam) lembar dengan latar belakang merah, berpakaian sopan, tampak muka, dan bagi pemohon yang mengenakan jilbab, pasfoto harus tampak muka secara utuh.
  • Nomor rekam sidik jari (kalau belum punya gapapa, nanti saya kasih tahu cara buatnya!)
Proses Daftar Online

Kalau seluruh syarat sudah siap file softcopynya (scan yaaaa yang jelas!), mari kita visit ke halaman web SKCK Online: https://skck.polri.go.id/

Nah, kalau udah sampai sini, kamu akan ketemu halaman mukanya, kamu klik yang dipojok kanan atas "FORM PENDAFTARAN" yang saya tandai warna merah dengan panah kuning di bawah ini:




Setelah masuk halaman form, silahkan isi sesuai dengan kebutuhan, nah untuk di Mabes sendiri, kita bisa buat SKCK untuk kepentingan berikut: 
  • Pencalonan Presiden dan Wakil Presiden
  • Pencalonan Anggota Legislatif, Eksekutif, Yudikatif, dan Lembaga Pemerintahan Tingkat Pusat
  • Penerbitan Visa
  • Ijin Tinggal Tetap di Luar Negeri
  • Naturalisasi Kewarganegaraan
  • Adopsi Anak Bagi Pemohon WNA
  • Melanjutkan Sekolah Luar Negeri
Karena pendaftaran Capres buat pilpres 2019 udah tutup, saya pilihnya yang untuk penerbitan Visa deh hahahahaha. (dipilih di kotak merah kecil dibawah ini - dropdown menu)


Lalu, silahkan isi form tersebut, yang berisikan beberapa section/bagian, yaitu :
  • Satwil
  • Data Pribadi
  • Hub. Keluarga
  • Pendidikan
  • Perkara Pidana
  • Ciri Fisik
  • Lampiran
  • Keterangan
Saat pengisian ciri fisik & lampiran, akan ditanyakan mengenai Rumus Sidik Jari, nah bagi yang belum pernah buat SKCK sebelumnya/tidak punya rumus sidik jari, dikosongkan saja, nanti di bagian bawah saya jelaskan proses permintaan rumus sidik jarinya ;)

Setelah itu, kita submit saja kalau sudah selesai, dan kita akan mendapatkan email pdf mengenai bukti tanda daftar dan juga jadwal kita untuk datang ke Mabes Polri. DONE YAY!!!



Hari H Pembuatan SKCK

1. Pendaftaran sidik jari di INAFIS 

Pada hari H, kita wajib melakukan pendaftaran rekam sidik jari dahulu di INAFIS (Indonesia Automatic Finger Print Identification System), intinya untuk bank database fingerprint, biar kaya di CSI gitu, kalo kita ngapa-ngapain yang meninggalkan jejak bisa langsung muncul di layarnya pak polisi hahaha. INAFIS juga dipakai untuk team DVI (Disaster Victim Identification), untuk korban-korban bencana yang jenazahnya sulit dikenali secara fisik, database INAFIS sangat bermanfaat.

PUSNAFIS sendiri berada di bagian Timur mabes POLRI, jadi jika kamu parkirnya di deket Kantor Pelayanan Masyarakat (loket SKCK), maka kamu harus menyeberang dengan JPO untuk ke kantor INAFIS. 

FYI: Kendaraan pribadi tidak boleh masuk Mabes Polri, jadi kamu harus parkir di dekat Kementrian PU. 

Berikut kira-kira petanya:


Di INAFIS, kamu akan diminta untuk mengisi form dan juga perlu 1 lembar foto 4x6 dengan latar merah ya. Setelah selesai kamu akan dipanggil untuk rekam sidik jari dan kamu akan diberikan kartu rumus sidik jari seperti berikut:


Penting: Kartu wajib di fotokopi dan dilampirkan pada dokumen pengajuan SKCK

2. Pengajuan SKCK

Setelah selesai di INAFIS dan fotokopi kartunya, segeralah kamu untuk mengambil nomor antrian di mesin antrian otomatis, setelah itu ketika sudah dipanggil, kita akan diberikan kartu TIS, nah beruntungnya, jika sudah mendaftar online, kita hanya memberikan tanda daftar dan mengisi kartu TIS tersebut. Kalau kamu daftarnya offline, maka banyak sekali yang harus diisi dan cukup lama lhooo..

Setelah mengisi kartu TIS, kita kembalikan ke loket dan tinggal menunggu 2 jam! VOILAAAA... SKCK sudah jadi! daaan jangan lupa bayar PNBP 30 ribu rupiah yaaaaaa


Sekian tips dari saya, semoga berguna bagi kalian pejuang beasiswa dan working visaa


Kalau ada yang mau ditanyakan di kolom komentar ya!

XOXO,







Hari ini, 15 Oktober 2018, 

Saya menengok lagi laman blog ini, sudah lama sekali tidak tersentuh, niatnya, dulu blog ini akan saya jadikan travel blog, karena saya suka sekali traveling, dan jujur, sejak post terakhir blog ini dibuat, saya sudah kemana-kemana, sudah bolak balik korea, bolang duo ke vietnam dan kamboja, sudah nonton coldplay dan pertandingan Arsenal di Singapur, judi di Genting Higlands sampai jalan-jalan backstreet di Bali dan pulau Nusa Ceningan, serta banyak trip-trip lainnya. Banyak hal yang saya mau ceritakan, tapi jujur, saya sendiri bingung kenapa saya tidak manfaatkan laman blog ini yang kubayar setiap tahun untuk domainnya... 

Dibalik semua cerita perjalanan saya, ada suatu hal yang sangat menganggu pikiran saya tentang tujuan saya hidup. They said that people in the age of 25-30s are highly possible to suffer the midlife crisis about the purpose of oneself life. hmm. that's me right now. 

Buat yang mengira saya ini anaknya adventurous dan berani, saya boleh koreksi kalau itu hanya half true. saya ga seberani itu dalam hidup saya, saya berani ketika resiko yang akan saya hadapi itu kecil atau nol. Solo trip ke korea saya berani ya jujur aja, karena saya sedikit bisa berbahasa korea, jadi ga takut nyasar kesana, apalagi dengan fasilitas transportasi publik yang super advance. 

Saya punya blog ini bukan untuk curhat, hampir ga pernah saya nulis nyeritain permasalahan pribadi maupun personal life saya, karena emang tujuannya hanya ingin menulis pengalaman traveling dan hal-hal lain yang berhubungan dengan knowledge/wawasan. 

Namun, saat ini, saya sedang berada diantara kegelisahan dipertengahan masa hidup saya and i am scared, like, a lot. Orang bilang, jalanin aja hidup kaya orang-orang pada umumnya, hm... tapi saya bukan orang pada umumnya. 

Setelah drama hubungan saya, saya makin insecure dengan hidup saya, hingga saya mempertanyakan, bahagia itu apa sih? beli barang branded? pernikahan mewah? nyicil mobil 3 taun? nabung buat sekolah anak? nyicil kpr 15 taun? 

gila, baru ditulis doang aja udah bikin saya ketakutan... 

jujur, banyak penyesalan yang terjadi 10 tahun belakangan hidup saya, pokoknya saya selalu mempertanyakan keputusan-keputusan yang sudah saya buat dan mempengaruhi hidup saya. "kenapa dulu ga gini, kenapa dulu ga gitu, and et cetera". 

Jangan salah, banyak juga yang saya syukuri kok "i made it to bla bla bla", yang ga bisa saya jelasin satu-satu. 

Namun, dari semua itu, saya masih merasa tidak memiliki tujuan hidup seperti orang-orang pada umumnya, padahal Ibu saya udah minta saya untuk hidup ga neko-neko sejak ayah saya meninggal, Ibu minta saya kuliah yang bener, kerja yang bener, berkeluarga, punya property, dll. I tried, i tried so hard to live life the way she want me to, and there's nothing wrong with that because that's normal people do. Saya punya temen kuliah yang berandalan banget, tapi abis lulus kuliah, kerja setaun langsung nikah dan sekarang udah dua anak aja. Sometimes (sometimes ya, not always), i want to live like that. But sampe sekarang, still, it doesn't fit me, at all. 

I am still living the way my parents want: have a stable job and trying to get married. and there's more after this: getting children, getting house loan, and etc. 

Puncak kegelisahan hidup saya itu beberapa minggu belakangan ini, everyone around me always talk about money and debt. 

Sebut saya A, alumni sebuah institut ternama di Bandung, bercerita kepada temannya tentang hutang dan cicilan yang tidak ada habisnya (rumah, kartu kredit dan lain-lain) padahal saya kira dengan posisi dan umur yang . Teman saya satu lagi, B, masih jauh lebih muda dari saya, harus membantu bayar cicilan motor adiknya, cicilan mobilnya sendiri, menebus hutang ayahnya di bank, dan lain-lain. Persamaan A & B adalah, mereka bekerja dan terlihat amat sangat mampu dari luar, masih sempat liburan untuk menghilangkan penat. Masih ada lagi teman saya C, D, E, F, G yang kehidupan sehari-harinya tidak jauh dari problem standar manusia normal di Indonesia saat ini (yang saya sebut di atas). 

Jujur, saya tidak bisa hidup seperti itu, saya adalah orang yang tidak suka ada beban di pundak saya,bukan berarti saya tidak suka susah, hellowww. 28 tahun saya hidup, 3/4 waktu hidup saya habiskan menjadi anak yatim dengan ibu berjuang bekerja sebagai single parent, berjuang masuk sekolah unggulan dengan segala kemewahan di dalamnya dan tutup mata saja karena tujuan saya membahagiakan Ibu, kalau saya tidak masuk sekolah bagus, saya sulit untuk masuk universitas bagus. Masuk UI udah, alhamdulillah, tapi pas abis pengumuman lolos, saya bingung, mau bayar pake apa itu uang masuk? HAHAHA. Alhamdulillah lagi, saya bisa survive sampai lulus dan sekarang sudah bekerja dengan nyaman. So, mungkin saya burn out, my mental drained and i just need a simple happiness without too much pressure and weight in my shoulder. 

Currently, i really want to live what i want to live and i don't wanna be that person who always scared about future and deaths, because that is me right now. Satu alasan besar untuk ga ambil cicilan jangka panjang seperti KPR adalah hutang berkepanjangan, selain beban finansial, saya merasa hal tersebut membatasi gerak saya untuk mencapi mimpi-mimpi lainnya, seperti ingin bolang, bekerja atau studi di luar negeri. and my fear getting bigger everday. 

But, i have to make sure that it's gonna be a good life, that's what my therapist said~ (lagunya bebe rexha dong haha). 

I hope in the near future, i will have a clear goal how i should live my life. 



XOXO,



LOL!
Setelah sampai di Golden Mile Complex dengan menggunakan bis Srimaju, saya masih ngarepin peta offline di hp saya untuk menuju guest house. Dari Golden Mile ke guest house kira-kira 2,5 km, menurut orang mungkin jauh, tapi karena saya adventurous (baca: kere dan hemat), plus saat itu juga baru jam 3 pagi, maka saya memberanikan diri jalan kaki saja, sembari menunggu pagi..

Dari Golden Mile ke Bunc Hostel
Menurut tour guide saya dulu pas ikut free tour dari Changi Airport sama mama, Singapura termasuk mempunyai crime rate yang cukup rendah, jadi cukup aman untuk ngelayap hari begini. Hehehe.. 

Apa yang saya sukai dari solo trip? 

Merenung dan menikmati kesendirian... 



Antara suka tidak suka, ya kesendiriannya... di satu sisi, pergi dengan teman pastilah seru, tapi salah satu kesukaan saya saat solo trip adalah, saya bebas merenung sekaligus bersenang-senang dalam waktu yang bersamaan. Hehehe... 

Dalam perjalanan jalan kaki subuh-subuh dari Golden Mile Complex, saya sempat istirahat di pinggiran sungai, bentuknya mirip sama pinggiran sungai rasuna epicentrum hehehe, disitu saya sempat menangis, not because i'm alone, tapi lebih karena merenung semua kejadian buruk yang menimpa saya akhir-akhir ini, i'm reflecting too... melihat dimana salah saya, dimana saya harus memperbaiki keadaan, dimana saya harus kuat lagi... Untuk sementara, saya merasa dengan solo trip, saya diwajibkan untuk kuat, diwajibkan untuk mandiri.. dan seperti dalam kehidupan sehari-hari, diwajibkan untuk tetap bahagia walau dalam keadaan sulit!

Iye kan kaya epicentrum? hahahaha
Jam 3 pagi dan masih ada kegiatan :)

Kranji!!!! ahahhahaa 

Saya sempat berkabar dengan teman saya, si Henki, mengabari kalau sendal saya hilang di depan pintu kamar, dia membalas dengan tertawa terbahak-bahak... saya langsung nangis, karena saya menyadari bahwa kita harus menertawakan kehidupan juga agar tidak terlalu stress.

Lanjut perjalanan menuju guest house... Saya memilih Bunc@Little India, karena salah satu hostel yang murah dan tempatnya sangat minimalis serta stylish. Namun inilah yang cukup saya benci dari Singapura, harga hostel disini bisa buat bayar hotel bintang 2-3 di Malaysia. hahaha... yasudah lah, nasib. 

Sampai di Bunc sekitar jam 6 pagi, saya belum bisa check in karena jadwal check-in itu jam 11-1 siang. Resepsionis di Bunc menawarkan saya untuk tetap beristirahat di lounge dan sudah bisa mengambil roti jika lapar, mau mandi juga boleh. Hehehe... Alhamdulillah


Bunc Lounge

Ruang makan @Bunc

Setelah beristirahat, sekitar jam 10 pagi saya sudah diperbolehkan ke kamar saya, saya kebagian mixed bedroom, lumayan bagus kok dan kasurnya empuk.. Cuma terlalu remang-remang saja lampunya, dan Acnya terlalu dingin. Hahhaa

Sekitar jam 11, saya mulai jalan, saya juga bingung mau kemana... tapi saya punya misi di Singapura, VISIT FREE PLACES! iyaa, saya mau coba mendatangi tempat-tempat bagus TAPI GRATIS di Singapura hehehehe... karena saya sudah punya EZ card dari kakak saya yang pernah kerja disinih ya tinggal isi aja deh.. :D berbekal lonely planet, saya jalan-jalan ke National Museum of Singapore saja pertama kali.. lumayan lah keren juga, apalagi PLAY nya cukup bagus untuk anak-anak..

National Museum of Singapore (1)

National Museum of Singapore (2)

National Museum of Singapore (3)

National Museum of Singapore (4)

Setelah dari museum, saya jalan kaki ke Stamford Garden, isinya Cuma kuburan sih tapi oke banget viewnya, buat piknik juga oke HAHAHHAAAA..abis itu naik bus, turun di Singapore Art Museum (SAM), yaaa.. museum lagi, hehehe... saya tidak begitu suka museum, tapi karena senggang, ya still entertained lhaaa...but kalian akan terkejut karena museum di Singapura itu terawat dan baguuuuus banget...gak kayak. . . . ..  . . XD

ini Stamford Green yah..kalo Stamford Bridge gua gamau dateng! hahahaha

Stamford green areas

Christian old cemetery

when you think this is a stairs, you wrong. ini kuburan T_T

Eksterior SAM

Setelah selesai di SAM, saya naik bus ke Esplanade, itu lho, gedung yang kayak duren, tapi silver. HAHAHAHA... Di esplanade, saya Cuma foto-foto cantik dan mengelap keringat, soalnya hari itu super CERAHHHH... langitnya aja warnanya keren hohoho...

yep, i was fat that time. :)))

a usual visit place for tourist, da merlionnnggggg

Marina bay sands view

Dari tingkat paling atas esplanade, cukup kelihatan semua Merlion, Marina Bay Sands, dll.. cukup bagus lah viewnya.. setelah turun, saya jalan-jalan dan jajan-jajan aja di Merlion Park.. lumayan terjangkau (walaupun tetep aja mahal dibanding Malaysia) #bekpekereIsLayyyfff

Setelah jajan-jajan cantik dan menyegarkan diri dengan minuman dingin, saya iseng saja jalan kaki ke arah Gardens by The Bay via Helix bridge & Marina Bay Sands. itung-itung diet lah saat ituh eahahahaha...

Singapore Flyer from across the sea
The Marina Bay Sands from Gardens By The Bay
 
Gardens By The Bay 2

Gardens By The Bay 3

Gardens By The Bay 4

numpang nampang gegara pas lagi selfie dikasianin opa-opa, dia yang nawarin gua buat motoin gua XD.

Gardens By The Bay view dari ketinggian <3

Gardens By The Bay sebenernya ga sepenuhnya gratis sih, cuma di bagian SupertreeGroove ini aja, tapi so far saya sih cukup puas walau ga sampai masuk flower dome karena tempat ini besaaar banget dan indah... next time mungkin. hehehehe....

Setelah dari Supertree, saya jalan kaki menuju terowongan bawah tanah untuk masuk ke mall nya marina bay sands. Lumayan lah buat ngadem hahahaha dan ada wifi gratis, tinggal nongkrong di depan pintu masuk kasino ada wifi gratisssss hahahahhaa

Lumayan kan ngadem sambil bisa foto-foto mobil F1 XD
Keesokan harinya, saya menuju arah Chinatown agak sore karena kelelahan sejak dari KL, saya beristirahat di hostel. Saat itu mendekati Chinese New Year, suasanya meriah sekalii...dan yang saya suka dari Chinatown adalah, makanan dan barang jualan yang murah, dan di Chinatown pun ada masjid dan kuil hindu, dan mereka sangat harmonis~~ love ittt..that's the world should beee

lovely evening at Chinatown

Chinatown market

Setelah belanja dan makan di Chinatown, saya kembali ke arah Marina Bay, karena mau foto Helix Bridge saat malam hari. Cakeeeeps!! hahahaha.. oh iya, saat saya di Marina Bay, saya sempat melihat sepasang kakek-nenek sedang menghabiskan malam disana beristirahat sambil gelap-gelapan... untuk berbincang sambil ngemil dan si kakek membaca buku dengan dibantu lampu kecil yang ada di jembatan! lucu banget sama pasangan ini.. they are adorable <3

aren't they are the relationship goals? grow old together :)

the Helix Bridge~~
Malam masih panjang, setelah dari Helix bridge, saya naik bus ke orchard road, untuk cuci mata saja sih, ga ada niat mau belanja. hahhahahaa nanti pas pulang ke mangga dua aja kalo mau jajan. LOL. Setelah dari orchard road, saya pulang, merencanakan ke tempat gratisan mana lagi yang akan saya datangi? hahahhahahaha.

woof woof,



Summary of the visited places in this post:

  • National Museum of Singapore
  • Singapore Art Museum
  • Fort Canning
  • Stamford Bridge
  • Esplanade Theater
  • Singapore Merlion
  • Helix Bridge
  • Marina Bay 
  • Gardens By The Bay
  • Chinatown
  • Orchard road

Money spent??? cuma buat makan, ongkos MRT sama bis doang pokoknya deh! :)
Hai all, udah lama banget gak update blog, maklum aja, laptop saya lagi rusak nih, sedangkan suka ga enak kalo update dari laptop kantor (mana kerjaan lagi banyak) hehe.. mianhaeee yang sering wara-wiri di post BPJS TK, saya jadi gak fast respon. huhuhu...

Let's get to the point deh, jadi gini, mau nyombong cerita dikit tentang background saya dan hubungannya dengan pengalaman saya main PokeGO hingga dibuatnya tulisan ini.

Saya kuliah dengan jurusan Kriminologi di Universitas Negeri Depok (baca: UI hahahaha), dan saya juga salah satu certified Crime Prevention Specialist (spesialis pencegah kejahatan bersertifikat -bacanya ga ens banget yhaa.. hehehe). Saat ini saya bekerja di industri jasa konsultan pengamanan dan manajemen resiko, yang kerjaannya adalah nyari kesalahan orang -eeh. hahaha, nyari kelemahan sistem pengamanan dan gimana cara memperbaikinya.

Seharusnya, dengan kerjaan dan pengalaman seperti diatas, saya menjadi orang yang lebih tau cara mengamankan diri, daripada orang kebanyakan. Iya dong? hahaha, ternyata engga juga tuh, memang sih, saya takut beli obat di warung ketika saya menangani kasus obat-obatan palsu, saya jadi takut minum sembarangan gara-gara kasus minol palsu.

Tapi pokemon?? apa yang harus ditakutin? 

Wow, ternyata banyak lho..

Jadi gini ceritanya, H+2 setelah lebaran, saya baru menginstall PokeGo di hp saya, maklum karena baru main, noraknya keluar semua, main disembarang tempat. Saat siang hari, dari rumah (kranji, bekasi) ke mall GrandMet di kalimalang, saya diantar oleh teman saya, Uta, dan berkesempatan menangkap banyak pokemon dengan melewati jalur kampung hingga Bumi Satria Kencana.

Malam harinya, saya yang sudah bersiap mau tidur, diajak oleh Uta untuk berburu Pokemon di komplek rumah saya, walaupun sudah jam 12 malam, saya tetap semangat tuh untuk cari Pokemon agar cepat-cepat naik ke level 5. sudah berkeliling komplek dan hanya mendapatkan sedikit pokemon, akhirnya saya minta diantar ke PokeStop di luar komplek rumah saya, PokeStop tersebut berada di musholla pinggir jalan.

Saat itu keadaan cukup ramai, karena di depan Musholla ada tukang sate yang sedang melayani pembeli. Saya berhenti di samping tukang sate untuk check-in PokeStop, namun karena kebodohan saya, saya menjadi korban penjambretan, untungnya, si jambret hanya berhasil mendapatkan powerbank saya. Sedangkan hape saya jatuh ke aspal, untungnya tidak apa-apa. Saya tidak sempat melihat ataupun niat mengejar karena saya shock sekali.

Sepulangnya dari PokeStop tersebut, saya berusaha terlihat "normal", karena kalau kakak saya tau, dia pasti ngomel-ngomel. hehe. Namun, sejak saat itu, saya tidak bisa tidur, bukan karena takut, tapi karena malu dengan kebodohan saya sendiri.. saya selalu berpikir "padahal saya bisa saja mencatat plat nomer motor itu, harusnya hape saya ada di kiri, harusnya saya bisa bla bla bla"..

Oleh karena ituuuu... saya mencoba mengeluarkan beberapa ilmu yang saya punya dan juga untuk belajar dari pengalaman saya...

Tips aman bermain PokemonGo oleh karinyoo:

1. Jangan berkendara sambil bermain PokemonGo. PokemonGo hanya dapat mendeteksi kecepatan maksimal 10km/jam. Jadi kalian para trainers, jangan ngoyo untuk "siaga" melihat handphone terus menerus sambil berkendara, fokus anda akan berkurang ke jalan.

Sumber: 9gag (walaupun itu gambar lagi driving tapi squirtlenya di rumput...)
2. Jika kamu naik motor atau mobil dan tetep ingin mencari pokemon, silahkan buka aplikasi gamenya setelah itu kantongi saja hapenya hingga bergetar (notifikasi jika ada pokemon yang muncul), kamu yang tahu sendiri apakah saat pokemon tersebut muncul, apkah kamu dalam keadaan aman untuk berhenti? Menepilah ditempat yang aman,

3. Jika kamu sedang berjalan atau menepi, baiknya arahkan handphone kamu di arah yang berlawanan dengan kendaraan bermotor (yang berpotensi jambret), jika kamu sedang berjalan di kiri jalan, ada baiknya handphone kamu juga berada di kiri badan, untuk menghindari jambret.

4. Pakailah aksesori tambahan untuk handphone. Untuk menyulitkan penjambret beroperasi, kita harus menambahkan trik atau strategi, ini disebut dengan Target Hardening for potential offenders. jadi jika kita mengalungkan handphone, tentunya hal tersebut akan menyulitkan jambret untuk mengambil handphone kita. Trik saya, saya menancapkan headphone saya dan saya ikat di leher saya (safety tools yang minim budget. hehehe), bisa juga dengan menancapkan powerbank ke handphone kita.

5. Gym or Poke stop is a potential object for target operation. Karena Gym dan Poke stop adalah salah satu tempat dimana para pokemon trainers berkumpul, maka tempat tersebut adalah tempat yang vulnerable atau rentan menjadi target pencurian (apapun), hingga penodongan handphone. Jika kamu menemukan Gym atau PokeStop ditempat yang agar sunyi atau sepi, seperti di kuburan atau tempat gelap, hindari lah.. lebih baik kamu tidak menguasai Gym tersebut dibanding handphonemu hilang kan?

6. Hindari berburu pokemon sendirian pada malam hari. Yang gelap-gelap kalau di kamar mah enak, lah kalau di jalan raya, gelap pula? hehehe. Berburu pokemon dengan berkelompok akan menurunkan kemungkinan kita menjadi korban kejahatan.

7. Keep your awareness high, tingkat kewaspadaan berpengaruh dengan spontanitas/reaksi kita terhadap sesuatu. Jika kamu hanya fokus pada handphone saja dan tidak memperhatikan lingkungan sekitar kamu, saat terjadi sesuatu, kamu akan telat meresponnya, dan bisa jadi sudah terlambat. Bisa saja ada jalan yang bolong, motor/mobil ngebut, dll. Kejadian pada saya kemarin, saat disimpangan dekat dari kost-an, ada mobil yang akan belok ke arah saya, sedangkan mata saya masih tertuju ke handphone, walaupun saya sebenarnya "engeh" kalau ada yang akan belok, jadi reaksi saya cukup lambat, dan alhasil saya malah nabrak pot kaktus (iya KAKTUS...YANG ADA DURINYAA) alih alih mau menepi.

8. Matikan Augmented Reality (AR) pada tempat-tempat publik dan di tempat yang terbatas (restricted area), apalagi kalau kamu sedang berburu sendiri. Jangan sampai kamu muter-muterin handphone kamu hingga dicurigai oleh petugas keamanan sekitar sebagai kriminal... apalagi kalau sampai ditampar ibu-ibu karena AR kamu belom dimatikan dan pokemonnya ada di bagian dada si ibu. HEHEHEHEHE... bisa-bisa disangka pervert di commuter line brooo...

UPDATE

9. Untuk kalian yang commuting menggunakan angkutan umum, seperti TransJakarta, Bus, Angkot, KRL, jangan lupa mematuhi peraturan yang ada di halte yaa, misalnya di TransJakarta, jangan terlalu dekat dengan pintu tempat berhenti bus, kalau di Stasiun, tetap berdiri di belakang garis kuning, agar kalian tetap aman... begitu juga di bus, kita harus waspada pada tempat naik-turun dan keadaan sekitar halte. :)

Segitu aja dulu deh, kalau ada saran-saran tambahan nanti saya akan diupdate disini..

So, kamu masuk dalam team apa? saya sih team Rocket. hahaha... gak deng, team Valor (merah)

Fun can be safe! (kebalikannya jargon itu..tuuuh) hahahaha


XOXO,


Hat Yai

Ola-olaaa~

Setelah bobok dengan nyenyak di Sleeper Coach, pagi-pagi saya dibangunkan oleh petugas yang menyuruh saya untuk turun dan membawa barang penting saya. Saya masih ucek-ucek mata, ambil tas yang isinya dompet, paspor, kamera, langsung turun. 

Saat saya turun, kereta langsung pergi! Panik gak?? Panik bangeeetttt, saya kira keretanya pergi euy! Saya bingung banget karena ga tau ini dimana dan kita mau ngapain. hahahaha... Ternyata saya sudah berada di Stasiun Padang Besar, yaitu border antara Thailand dan Malaysia. 

Saya bengong-bengong tidak jelas dan hanya mengikuti orang-orang di depan saya, ternyata mereka mengambil form imigrasi dan mengantri. Ternyata ini adalah pintu masuk ke Thailand jika melewati jalur kereta api. Hehehe... setelah antri imigrasi, saya kembali bengong karena kereta tidak kunjung datang. Katanya sih diperiksa dulu juga keretanya. Jadinya duduk-duduk aja di peron sambil menunggu keretanya dateng lagi (padahal takut banget itu carrier kenapa-kenapa hahaha)

Arrival Card yang wajib diisi sebelum masuk ke Thailand

Peron Stasiun Padang Besar
Ujung peron stasiun Padang Besar yang luas sekaliii, sesuai namanya hahahaha XD

Setelah kereta datang, lanjut perjalanan kurang lebih satu jam untuk sampai ke HatYai. Sampai di hatyai saya yang hanya bermodalkan peta offline di handphone berjalan kaki sampai ke Tune Hotel HatYai, tidak jauh dari stasiun dan supermarket (Robinson coyyyyy kayak di Indo ajee hahaaha). 

HatYai Junction Station, welkam to HatYai guys!!!!
Suasana depan Stasiun HatYai



Karena saya datang jam 11 dan belum jam check in, saya titip carrier di front desk dan ganti baju di toilet lalu saya segera menuju Wat Hat Yai Nai, salah satu kuil dengan Sleeping Buddha terbesar di Thailand (kalau tidak salah, karena memang besarrrrr banget). Sebenarnya sih dekat dari stasiun, tapi karena harus melewati fly-over yang tidak bisa jalan kaki, saya putuskan untuk ngojek saja. Ojeknya ini mbak-mbak gitu, oh iya, kalau di Thailand, pengemudi ojek terdaftar loh dan ada nomernya (pak Jonan, bagaimana kalau solusi gojek-pemerintah nyontoh thailand gitu). Saya naik ojek sekitar 50 baht (mahaaal, padahal deket banget huhuhu, mana dia bilangnya fifteen ya saya kira kan 15 baht gitu, ternyata dia mau ngomong fifty tapi malah fifteen yang kesebut #huff -___-). Sampai Wat Hat Yai Nai, saya foto-foto dan berkeliling saja, sepi sekali disini, entah kenapa saya suka. hehehe.. 

Wat HatYai Nai Temple
Mbak Ojek~
Sleeping Buddha~~ *itu liat item-item adalah dua orang perempuan sedang jalan ke arah patung*

Setelah dari Wat Hat Yai Nai, saya ingin ke Samila Beach, yang ada patung mermaidnya itu, tapi menurut peta sih jauh bingit hehehe, pas saya naik TukTuk, ternyata supirnya adalah orang Malaysia yang sudah jadi warga negara Thailand. Dia keturunan India-Melayu, saya lupa namanya, tapi dia baik sekali, ngobrol dengan saya pakai bahasa melayu, seneng banget bisa komunikasi hahahaha... akhirnya saya tanya ke dia bagaimana cara ke Samila, lalu dengan senang hati dia menjelaskan bahwa saya harus naik minibus ke Samila dari Clock Tower (jam ditengah alun-alun gitu) dan cukup jauh katanya, tapi saya nekat! hahaha... 

Sebenarnya rute TukTuk dia tidak sampai Clock Tower, tapi dia dengan baiknya mengantarkan saya dan bahkan mencarikan minibus yang akan berangkat loh! Makasih paaaakcik! hehehe.. Dia bilang saya nekat sih ke HatYai sendirian, perempuan pula. hehe dia minta saya save nomer hape dia, in case saya butuh bantuan dia selama di Hat Yai. *saya harus ubek-ubek hape lagi kayaknya untuk cari nomernya dia* hehehe... Many Thanks to You ya pakcik!! 

Katanya sih, dari clock tower ke Samila setengah jam lebih lah perjalanannya, jadi saya bisa istirahat dikit di minibus (macem elf gitu). Oh iya, karena saya tidak tahu bahasa Thai, biar gak kenapa-kenapa, pokoknya duduk paling depan aja di mobil (lalu berdoa supaya sampai dengan selamat di kota yang bukan kota turis ini). Lalu bingung juga soalnya mereka bayarnya dengan menaruh uang di kotak gitu. Terus pak supirnya nanti menghitung sesuai jumlah penumpangnya. Ketika ada yang kurang, dia akan nanyain satu-satu. Hahahaha hayooo kmaren siapa yang bayarnya kuraaaang? LOL *gue pasang muka innocent soalnya gak ngerti bahasanya, yang jelas saya bayarnya pas om!* *hormat grak*

Itu pink-pink kotak amal duit, yang ambil sendiri kembaliannya hahaha, trust game banget sih paakkkk~
Bocah sekolah ternyata nggantung jugak, setengah harga gak yaa hahahaha
Setelah sampai (akhirnya), Ini pantai lucu banget deh, ada statue life-size mermaid dan cat & mouse gitu, overall pantainya biasa aja, tapi yang saya suka dari pantai disini atau di terengganu, pantai untuk umumnya gratis dan siapa aja bisa datang ke sana, udah kayak taman umum gitu, tapi tetap bersih, rapih dan cantik! Love it! Ga ada komersialisasi “uang kebersihan” gitu kayak pantai-pantai sepanjang lampung atau anyer #ups. Para pekerja yang ingin relaksasi setelah kerja biasanya memarkir mobilnya dekat pantai dan duduk-duduk santai bersama rekannya. Indahnyaaaaa~~~ 


Adek-adek SD pada main dan jajan di pantai, mereka jajan aja rapih loh antrinya!

Cat & Mouse statue, unik! Nyaaan~~ :3

Jajanan rapih teratur! Jempolan!
I'm with si "mbak" hehehe 
Pedagang kacang, persis kayak di Indonesia loh, ibunya muslim juga!
Si mbak 'Golden Mermaid', simbol dari Samila Beach <3

Setelah capek pusing-pusing, saya berencana kembali ke HatYai, saya bingung deh naik minibus elf dimana, soalnya tadi dituruninnya langsung di depan pantai oi! Akhirnya saya ke pos polisi, untungnya mereka bisa bahasa inggris (sedikit) dan bahasa tubuh #hahaha, akhirnya saya ngerti bahwa si minibus itu mangkalnya di suatu tempat gak jauh dari sini, dia nyuruh saya naik ojek, cuma bayar 10 baht gitu deh karena emang deket banget kok tapi kalo jalan ya gempor juga (melihat kaki udah belang bin bengkak hahaha). 

Sampai ke hotel, saya langsung mandi dan siap-siap, perut sudah meronta-ronta karena cuma jajan sosis bakar doang tadi di pantai heuheuheu. Oh iya, warga HatYai banyak yang muslim loh, seperti halnya di Phuket, jadi yang mau cari makanan Halal mudah sekali disini.

Agak malam, saya jalan-jalan ke arah tengah kota, ternyata ada night market dan street food, YUMMYYYY!!! Hahahaha lumayan deh ngeri liat lobster segede siku bayi dijual murah tinggal makan hahahaha tomyum fresh cuma 30ribuan rupiah aja disini, baju-baju juga murah bangetssss.. Top deh, saya gak nyangka aja kota sepi gini ada night market & street food yang kece juga. Setelah makan saya tidurrrr karena besok pagi udah bakal jalan ke Singapura, IYAAA KE SG LANGSUNG CUSSS!!! *capslock jebol* hahahaha mikirnya aja udah capek ya mbak broooo.. lol. 

Night market and street food 
Streetfoodnya aja rapih banget euy!

Pagi-pagi udah siap berangkat, TERNYATA SENDAL SAYA ILANG SODARA-SODARAAAA.. Ya Tuhaaaaan, kesel banget rasanya. Karena saya tadi malam terlalu lelah, dari night market saya masuk kamar dan tidur, lalu kebiasaan di kosan, tanpa sadar saya menaruh sendal saya di luar pintu. Paginya saya komplain ke Air, frontdesk Tune, dia bilang tidak ada yang melihat sendal saya dan jika mau cek CCTV, akan memakan waktu lama. Memang sih "cuma" sendal jepit konnichiwa yang berharga 50ribu, tapi kaaan saya butuh sendal T_T akhirnya saya cari-cari sendal deh di sekitar hotel sambil cari sarapan. Akhirnya saya dapat sendal jepit sekitar 30ribu rupiah dan makan di restoran muslim di samping hotel. Setelah siap, saya check-out dan berjalan menuju Davis Tour, dimana bus Sri Maju akan menjemput kita untuk menuju Singapura. Setelah bus datang, cussss kita menuju Terminal Padang Besar.

Sevel HatYai, GEMESSSHHHH~~
Davis Tour juga melayani Tour ke PhiPhi Island loh!
Sri Maju ini busnya keren loh, karena kita overnight, kita dapet selimut dan air mineral, dan juga ada bus leadernya, dimana dia yang akan kordinir paspor kita di imigrasi Thailand, Malaysia dan Singapura, keren ya! 

Sampai di Padang Besar, saya di cek imigrasinya lebay banget, sempat kesal juga karena petugas yang melayu ini meminta saya membongkar semua isi tas sampe ke kantong-kantong paling kecilnya, karena apa? karena random checking aja! kesel banget karena saya sulit sekali packing dengan carrier 28 liter udah full baju dan oleh-oleh. Udah gitu cuma diliat beberapa detik setelah saya jembrengin terus disuruh masukin cepet-cepet! *mau mleduk rasanya kepala* 

Padang Besar, perbatasan Malaysia-Thailand; Tidak diperbolehkan ambil foto di dalam :(

Bis Sri Majuku~~~

Motor-motor kece lagi pada touring Thailand-Malaysia. Keren!
Setelah memasuki Malaysia, bus sempat berhenti di rest area untuk makan dan juga keperluan toilet, bus berhenti dua kali. Saya juga sempat membeli pulsa kartu malaysia saya untuk tetap internetan #eksisbangetsihkak

Setelah sampai Woodland Johor Baru, kita cek imigrasi lagi dan akhirnya saya sampai Golden Mile Complex jam empat pagi sodara-sodaraaaaa.. hehehehe...bagaimana nasib saya?


Lanjutannya di part tiga yaaaa~~

XOXO,
Older Posts Home

Search This Blog

About Me

My Photo
Karinyoo
♡ petite fille ♡ traveling noob ♡ love cheap things ♡ for inquiries and (or) exchange link, email me at: karin.karinyoo[at]gmail.com
View my complete profile

POPULAR POSTS

  • Upcoming Trip: Melaka, MY
  • Recent Trip: Malaysia (Arrival)
  • #IndonesiaAjaDulu
  • Korean Language Class
  • Recent Trip: Malaysia (Getting around Melaka)
  • cerita tentang jalan - jalan
  • E-Klaim BPJS Ketenagakerjaan (Jamsostek) - Part 1
  • My life as a weekend-tour guide
  • Recent Trip: Malaysia (Getting around KL)
  • Taiping: Back to Colonial Times

Blog Archive

  • ▼  2019 (2)
    • ▼  December (1)
      • Karinyoo is back!
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (1)
    • ►  October (1)
  • ►  2016 (2)
    • ►  October (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2015 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  October (4)
    • ►  September (1)
    • ►  April (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2014 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2013 (15)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (10)
    • ►  December (3)
    • ►  November (7)
@karinyoo 2012-2015. Powered by Blogger.

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates