Walking with Karinyoo!
  • Home
  • Traveling
  • Diary
  • Features
    • coming soon
    • comng soon
      • under construction
      • under construction
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • The Author
This is the third time i'm doing solo traveling, and all of the three were for business matter.

Taiping, where is it? China?

When the first time i heard the name of Taiping, i think its the name of a city from somewhere in China, Taiwan or Hongkong. When i'm googling it, its located in Perak, Malaysia. 

The government office of Taiping
 Taiping is formerly the capital city of Perak (federal state), now the capital is moved to Ipoh. Taiping ("太平" in Chinese, meaning "everlasting peace"). There is a long history of Taiping about its war and colonialism in the past. At the present time, Taiping has many colonial buildings and it is very "British" style unlike buildings in Melaka where it were so "Portugese" style.

Taiping is a small city and it is located far-far-faaaaaaaaaaaaar away from Kuala Lumpur. At first, i want to fly to Penang, because Taiping is not so far from it (according to Google Maps :p ) but in the end I've to take a flight to KL (overall, it was all about the ticket price). From KL, there is a direct train to Taiping named Ekspress Rakyat (the last station is Hat Yai, Thailand). The train only scheduled two-three time per day and to reach Taiping from KL Central, it is need 5-6 hours journey, tireeeeed! (The ticket is 28RM)

Taiping Station
I stayed for two days in Legend Inn hotel Taiping, one of the oldest hotel in the city. The hotel is located near train station, night food hawker, hospital and bus terminal. Taiping is located between hills, so the weather is nice and not too hot. There are few sightseeing places in Taiping, but because of my works, i only visit few of the place, such as Perak Museum and Taiping Lake Garden. In Taiping, there is a biggest prison in South East Asia (according to my driver :p), the prison was established in 1879. 

Taiping Lake Garden
According to wikipedia, The Taiping Lake Gardens was originally a mining ground before it was established as a public garden in 1880. The idea of a public garden was the brainchild of Colonel Robert Sandilands Frowd Walker. The garden was developed by Charles Compton Reade (1880–1933), who was also responsible for planning the Kuala Lumpur garden town, together with Lady Swettenham.

The Garden is a good place to relax and there is also zoo in the area. In front of the lake is Flemington hotel. I really want to stay in that hotel but it is so far from the city center. Perak Museum is your-common-museum, it shows old things from the colonial age.

Taiping is not a tourism city, but it is a really well-maintained small city along with attractions on it. visit TripAdvisor about Taiping to know more about places you can explore at this place.

 






Perak Museum
Taiping Mosque
Back to Kuala Lumpur.

I did not know about the schedule of the train at first, and then when i do, i'm short of panicked because the train schedule is so tight with my flight schedule. After thinking, finally i chose the late night train to Singapore and stopped by at KL Central station. The train is Senandung Lengkawi, i'm leaving at 12am from Taiping and arrived at 06am at KL Central, meanwhile my flight is a 3.30pm >_< .... I took the sleeping coach  because i will departed in the middle of night and will arrived at the city in the morning. I REALLY LOVE THE SLEEPING COACH!!!!! really i love it except for the snoring-event from coach across mine at dawn :( i can't go back to sleep at 3am..

I will tell about my lonely trip in the city and also tell you about the sleeping couch on the next post! :)




Cheers,

Language: Bahasa

Beberapa waktu yang lalu saya berbincang dengan Vita, tentang bagaimana traveling itu harus ringan, dari mulai perasaan yang ringan sampai bawaan yang ringan dong! hahahaha

Selain menjelajah alam seperti gunung maupun hutan, untuk traveling haruslah se-sedikit mungkin barang bawaannya. Menurut saya, jika kalian ingin pergi tanpa beban, selain harus sungkem sama emak di rumah, packing baju dan peralatannya juga harus dipikirkan secara matang.

Pada awal-awal traveling, saya membawa barang segambreng, seperti habis belanja grosir. haha, wong cuma mau ke pantai aja kok bawa carrier 48liter, penuh, dan masih ada jinjingan lagi diluar tas! oh no! bisa bayangkan saya seperti mau nomaden ke hutan sebelah. :D Tapi sebenarnya saya agak maklum, karena orang yang jarang traveling ataupun yang baru memulai kegiatan traveling pasti akan gusar, takut persediaan cawat habis, handuknya tiba-tiba hilang, dan lainnya. 

Saran saya, sebagai gembel-packer ceria, bawalah barang dan pakaian secukupnya! seperti apa cukup itu? 

Contoh:
Q: Saya mau pergi ke X selama 3 hari 2 malam, apa yang saya harus persiapkan?
A: 

Pakaian:
Cobalah bawa baju hanya 3-4 saja, dan celana hanya 2. Kenapa? karena, biasanya para traveler itu akan mandi pada petang ataupun malam hari, jadi menurut saya baju yang dipakai pada malam pertama akan dapat digunakan pada malam berikutnya ataupun esok paginya (selama ini sih aman, saya tidak mengidap bau badan :D). Saya juga biasanya cuma membawa celana 2 saja, untuk berangkat-pulang dan selama disana, atau kalau mau ringan, bawa saja celana hawai yang ringan. Oh iya, tapi selalu bawa underwear yang lebih ya! hahaha ;)

Jangan sampai seperti ini! (source: blog.wimdu.com)

Toiletries (alat mandi):
Coba diusahakan untuk tidak usah membawa sabun 1 liter yang ada di kamar mandi kamu! kalau akan menginap di hotel sih lebih baik bawa sikat gigi saja, bahkan handuk juga dipersiapkan toh? hahaha. Kalau di penginapan tidak ada, cobalah membawa toileteries yang kecil-kecil, beli sampo sachet atau gunakan tempat bekas sampo dari hotel, lalu di isi ulang :D. Kalau bisa juga, lebih baik dimasukkan kedalam satu toiletries bag, supaya lebih simpel

bag like this! source: traveloutdoors.co.uk
Untuk handuk, cobalah pakai handuk kecil, tidak usah yang berukuran 50cmx100cm (terlalu besar, bisa jadi karpet kali :D), atau bahkan kalau seperti kakak saya dan temannya, mereka menggunakan plas chamois (yang gak tahu, plas chamois itu salah satu mereknya adalah Kanebo) untuk handukan, keset katanya hahaha. Biasanya mereka membeli plas chamois yang ukuran agak besar, tapi tetap lebih kecil dibandingkan dengan gulungan handuk.  
Warna-warni, jadi ga dikira buat nge-lap mobil! HAHAHAHA

Other stuff:
Jika diperlukan barang-barang lain, cobalah membawa barang tersebut dengan sesederhana mungkin, Jika bawa kamera DSLR, biasakan bawa lensa yang dibutuhkan saja, dan isi lah tas kamera dengan barang-barang lain supaya bisa muat dalam satu tas :D

Kosmetik? hahaha saya tidak suka berdandan, jadi saya jarang membawa kosmetik, namun untuk traveling, lebih baik membawa yang praktis, seperti bedak, bb cream dan lipstik.. tapi ya tergantung kebutuhan juga sih :D dan tidak usah bawa kotak tas make-up seperti artis-artis, memangnya mau ngelenong? hahhaa

P3K dan Obat, ini penting, namun sebisa mungkin jangan membawa kotak, karena akan memperkecil ruang di dalam tas atau koper, pakailah dompet yang bisa menampung semua itu..karena dompet yang terbuat dari kain akan lebih fleksibel untuk "dipaksa" muat ke dalam tas/koper.

Kabel dan alat elektronik:
Masukkan semua charger ataupun kabel-kabel lainnya kedalam satu bag, supaya tidak terpencar-pencar dan mudah untuk dicari kembali.

Packing:
Untuk pakaian sebaiknya di gulung-gulung menjadi kecil, itu akan mempermudah memasukkan dan juga sekaligus mengeluarkannya. Taruh barang yang paling tebal dibawah tas, supaya menjadi "fondasi" barang lainnya, jika membawa alas kaki tambahan, packing itu belakangan, pakaian harus masuk duluan :D oh iya, untuk underwear seharusnya setelah pakaian, karena underwear bisa diselipkan di ruang-ruang kosong tas yang sudah ditumpuk gulungan baju tadi, jadi tidak makan space yang terlalu banyak.

Mari kita hidupkan lightpacker! bawa barang secukupnya! 
Makin ringan, makin asik! :D

My semi-light packer, 4days in Malaysia, 2012 :D
Cheers,

From 18 to 21 April 2013, my company held an annual training in Sukabumi. After two-days full of trainings, on the third day we finally can relax! Yohoo


The management already setting up a withwater rafting at Citatih River, and the rafting provider is Riam Jeram. Basically, i don't really like mountains and rivers (because it's quite scary lol XD). From the resort where we stay, we have to drive about 40km to reach RiamJeram's meeting point. 


After team building and lunch, Riam Jeram provides local transportation (angkot) to the river (believe me, the way to reach the river is so offroad, but that is still better than my way to Cimaja and Teluk Kiluan). 


Usually in each raft consist of 4-6 people (excluding the guide). Before rafting, the guide must give a short brief about basic rafting and paddling the oar. My company took the 12km distance package; it is start from Bojongkerta and finished at Leuwilalay. On the 12km route, there are 20-21 cascades, and the names of the cascades are quite funny, such as Jeram Ngehe, Jeram Harga Diri, and Jeram Blender. :D


Don't worry about the documentation, because the provider always brings the DSLR Camera with their rescue team. (Not forget to tell how the rescue team is always directing the guides about the safe zone of the cascades -the rescue team always rafting ahead us :D).

From Ocep's Olympus Tough cam
On the 12Km route, there is a rest area and we've being served with coconut water (fresh from the fruit!) and bakwan (an Indonesian vegetable fritter). The finish line is Kampoeng Jeram in Leuwi lalay. Kampoeng Jeram is a resort with traditional atmosphere. I really want to spend some night at the resort, but unfortunately we have to go back to our resort in Sukabumi.
Riam Jeram's documentation. LOL look out my epic expression!
Overall, the whitewater rafting experience is quite amazing, and i want to try the 57km route (2 day 1 night), with the finish line is in the ocean (yea, you heard me, Ocean! Pelabuhan Ratu for exactly). Wooooo! The 57km route rate is about IDR 1.300.000++ per pax (with min. 20ppl)

 
Where to go for next time??

Cheers,







Scene: Gosong Island, Indramayu, 2012
I don't know what to say, but this is my 24th Birthday.
I guess, i just hope that everything will going well.

More travel,
More surprise!



Adios,





UK! hahaha people thought that i went to United Kingdom hahaa.. actually it is.. it was United (animal) Kingdom that i visited LOL. 

Okay, here are some photos that wasn't published on my Facebook ;), enjoy!

A view from below Tanjung Layar lighthouse~


The Savanna
Me at the top of Tanjung Layar Lighthouse!

Snorkeling in front of Umang Island :)

Cheers,





Language: Bahasa

Please deh Nyo, udah tiga bulan baru di posting! hahaha maafkeun saya yah, tapi keinginan saya untuk menyelesaikan cerita ini kuat kok, hanya waktunya yang tidak kuat. hahahah

Oke, sebelum kita mulai, ada baiknya saya memberi saran bijak (sok iyah bangetsss), yaitu: 
"cek tiket penerbangan anda sebelum pulang, dengan sangat detil".

Mari mulai!

9 Januari 2013

Setelah bersenang-senang dan berhujan-hujan kemarin, akhirnya saya akan pulang juga ke Jakarta. Sekitar jam 8, Ki Uban menjemput kami di hotel untuk mengantar saya dan Andre ke Bandara, mobil juga rencananya akan disewa setengah hari saja. Malam sebelumnya vita menanyakan jam keberangkatan pesawat saya. Saat lihat di print-out sih jam 3 sih~
 
Sehabis dijemput, kami langsung pergi ke Museum Tanjung Pandan, yaitu salah satu destinasi warga lokal saat liburan karena selain Museum, didalam bangunan ini juga terdapat taman bermain anak-anak dan juga kebun binatang mini. (sayangnya kebun binatang tersebut kurang terawat) :(
Me with Mighty Dragon! @ Tanjung Pandan Museum

Rumah adat Belitung adalah destinasi kami selanjutnya setelah Museum Tanjung Pandan. Rumah ini dijaga oleh pegawai pemda, seorang perempuan yang ramah, bahkan memperbolehkan kami untuk menggunakan barang-barang adat yang ada di rumah ini dan juga kita boleh loh memakai baju pengantin adat Belitung :) (si Vita tuh yang pakai) :D

Vita with Belitong traditional wedding dress~
Dari Rumah Adat, kita lanjut beli perkedel kepiting, termasuk makanan yang paling wooooow enaknya di Belitung ;) Ki Uban mengantar kami kepembuatnya langsung (karena ada yang didistribusikan melalui warung makan juga). Harga perkedel kepiting satuan adalah IDR 5.000 (yah, menurut saya antara mahal dan tidak sih, karena cukup kecil, tapi rasanya sangat mantap! jadi ya enggak begitu sayang juga mengeluarkan uang IDR 30.000 untuk beli setengah lusin perkedel kepiting!)

Setelah itu, saya (paksa) Ki Uban untuk mengantar kami ke Danai Kaolin, karena saat saya ada di pesawat, saya begitu terpana melihat beautiful disaster dengan warna yang cantik. Kenapa saya bilang disaster? karena, menurut mbah gugel dan juga Ki Uban, danau-danau tersebut adalah hasil nyata dari ekploitasi Kaolin (bahan tambang yang biasa digunakan untuk produk kosmetik) yang cukup "mengeruk" tanah Belitung. 
This is: The Beautiful Disaster
And the real disaster begin...

Dari danau Kaolin, kami berencana pergi ke ATM, karena Vita/Anggi ingin mengambil uang di BCA, saat setelah mengambil uang, Vita memberitahu saya bahwa dia melihat Jadwal penerbangan Batavia hanya ada 2 kali sehari dan itu bukan jam 3. Saya langsung PANIK! kami berinisiatif untuk langsung ke kantor perwakilan Batavia air, ternyata dekat dengan tempat kita membeli perkedel kepiting. 

Ternyata ada kesalah pahaman dan miskomunikasi antara saya dan pihak Batavia (pantesan bangkrut, manajemennya ga bagus banget!)

Kesalahan saya:
1. Saya membawa print out yang saya print bulan Oktober, (padahal saya ngeprint juga pas bulan Desember, namun ternyata tidak saya bawa dan ada di Kosan).
2. Saya lupa kalau ada perubahan jam terbang. (tapi ini juga kesalahan pihak Batavia, karena saya hanya diberitahu bahwa jam penerbangan diubah 1 kali, namun di system data pihak Batavia menyebutkan bahwa mereka sudah memberitahu saya 2 kali, LOH?!!!)

Kesalahan pihak Batavia:
1. Tidak menelepon saya, padahal saya sudah check-in via mobile Batavia (prosedur keberangkatan, salah satunya adalah menelepon/menghubungi penumpang yang tidak ada dikabin pesawat, padahal sudah check-in)
2. Saya tidak merasa di telepon batavia untuk perubahan jadwal sebanyak 2 kali, dan ternyata setelah diperiksa, yang menerima telepon untuk tiket atas nama saya dan Andre adalah Anggi. Yak. Anggi. WHY ANGGI? Anggi memang ikut dalam perjalanan ini, tapi sebelum ke Belitung, saya belum kenal dengan Anggi, bahkan pembelian tiket kami terpisah, saya dan Andre, Vita dan Anggi. Hal inilah yang membuat saya meminta tolong Vita (yang pakar nyolot :p) untuk berargumen dengan pihak Batavia. Mereka tidak mendengarkan, dan meminta kami pulang serta memberitahu keluhan kami jika sudah terselesaikan.

Sehabis itu, saya langsung lemas, karena saya "cukup" pelit dalam perjalanan ini hehehe, tidak ingin terlalu berhambur tadinya, eh ternyata saya harus beli tiket pesawat baru. Dan tekat saya amat bulat kalau saya harus naik Sriwijaya Air, dapet makan pula! hahaha.... Setelah membeli tiket Sriwijaya dengan harga IDR 350.000++, saya langsung meminta diantar pulang ke hotel (dan kami tidur dikamar Vita dan Anggi, karena saya sudah check out). Kami mengucapkan terima kasih kepada Ki Uban yang sudah memberikan bantuan dan pelayanan yang outstanding! Saat sampai di hotel, saya dan Andre sudah berada dalam keadaan bad mood dan memilih untuk duduk-duduk dipantai belakang hotel, sedangkan Vita dan Anggi menyewa motor matic karena mereka ingin berjalan-jalan dan berenang di pantai Tanjung Tinggi.    

Sampai sore, hujan masih cukup deras, saya dan Andre mengkhawatirkan Vita dan Anggi yang pergi ke pantai Tanjung Tinggi...namun tidak lama, akhirnya Vita dan Anggi pulang dengan agak basah-basahan dan mereka bercerita bahwa mereka "ketiup angin" hahahaha... Sehabis magrib, Vita dan Anggi mau keluar lagi naik motor untuk mencari makan malam, rencananya mereka akan membeli martabak dan pampi, saya juga nitip makanan kepada mereka karena mood masih berantakan. oh iya, saat magrib tiba, pihak Batavia Tanjung Pandan menelepon saya dan berkata bahwa mereka akan mereschedule jadwal terbang saya. Whaaaat?! haduh, karena sudah terlanjur beli Sriwijaya, saya bilang bahwa saya mau refund saja dan mereka menyetujuinya. Sebenarnya ini termasuk pelayanan problem-solving yang cukup cepat, saya cukup salut (tapi, ternyata ini ada andil dari pihak "rekanan" saya juga yang mem-push pihak 'sana' :p). 

Tanjung Pandan black out night

Saat Vita dan Anggi pergi membeli makanan, hujan turun deras sekali, angin juga bertiup kencang. Saya sebenarnya khawatir karena hotel kami kan dipinggir pantai T_T. Ketika ada satu petir yang cukup membuat saya kaget, seketika itu juga mati listrik! tidak ada genset di hotel kami. Ketika Anggi dan Vita kembali, mereka bercerita bahwa saat ada petir kencang, ada yang bersembunyi ke bawah meja abang-abang penjual pampi! ahahahahaha dan di kota pun mati listrik juga, jadi kami pasrah saja. Sampai kami terlelap, listrik masih belum juga menyala. Ya Nasib. hahaha 

10 Januari 2013

Going Home.

Pagi hari. ternyata yang menjemput kami adalah bossnya Ki Uban, kami kira Ki Uban yang menjemput kami hehehe. Pak B mengajak kami sarapan mie Atep dan berbincang mengenai permasalahan tiket kami kemarin. Pak B ternyata menelepon pihak Batavia yang memang mereka sudah kenal untuk menyelesaikan masalah tiket, saya senang sekali karena Pak B sangat perhatian dengan kami. 

FYI: expense kami disana tidak pernah ditagih loh oleh pak B, jadi kami juga inisiatif untuk menambah tips dan lain-lain saat kami membayar semua expense kami saat tiba di Bandara. Thank You pak B, saya pasti kembali menjelajah Belitung lebih dalam!

Saya dan Andre, serta Vita dan Anggie ternyata jam keberangkatannya tidak beda jauh, tapi ya tentunya beda pesawat dong. Saat masuk boarding room, saya melihat mas-mas dan mbak-mbak yang bersiteru dengan kami kemarin memperhatikan kami saat jalan dong. :)

the rebound love, Sriwijaya Air <3

Pulang, senang! (besoknya langsung kerja T_T)

Cheers,
Newer Posts Older Posts Home

Search This Blog

About Me

My Photo
Karinyoo
♡ petite fille ♡ traveling noob ♡ love cheap things ♡ for inquiries and (or) exchange link, email me at: karin.karinyoo[at]gmail.com
View my complete profile

POPULAR POSTS

Blog Archive

  • ▼  2019 (2)
    • ▼  December (1)
      • Karinyoo is back!
    • ►  January (1)
  • ►  2018 (1)
    • ►  October (1)
  • ►  2016 (2)
    • ►  October (1)
    • ►  July (1)
  • ►  2015 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  October (4)
    • ►  September (1)
    • ►  April (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (1)
  • ►  2014 (2)
    • ►  November (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2013 (15)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (3)
    • ►  June (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (10)
    • ►  December (3)
    • ►  November (7)
@karinyoo 2012-2015. Powered by Blogger.

Designed By OddThemes | Distributed By Blogger Templates