Traveling while working and (or) Working while traveling?

Traveling while working?

Working while traveling?
Know the difference.

Tulisan ini adalah hasil curahan hati tukang jalan seperti saya menghadapi tugas keluar kota/negeri. 

Pada dasarnya, saya bisa mengatakan bahwa saya pernah menjalani keduanya dan itu dapat berjalan berdampingan kok, asal tahu saja bagaimana tips dan triknya. 

Working while traveling

kaya gini asik kan? :p images from: http://www.smallbiztechnology.com
Bekerja selama traveling itu memang sedikit mengganggu, tapi jika bisa menyiasati waktu untuk menikmati liburan dengan waktu untuk korespondensi dengan pekerjaan kantor, maka niscaya akan menjadi mudah, apalagi jika kita mengambil cuti di hari kerja.

Tipsnya adalah sebagai berikut (tips ini diutamakan jika kamu traveling ke daerah yang dapat akses internet dan telepon) :
1. Jika pekerjaan kamu membutuhkan ketik-mengetik atau sarana komputer, bawalah bahan-bahan yang diperlukan di netbook, flash disk atau smartphone kamu, supaya data yang dibutuhkan untuk pekerjaan dapat diakses dengan mudah,
2. Pastikan telepon genggam kamu selalu aktif supaya hubungan dengan pihak kantor lebih mudah, dan
3. Beritahu rekan kerja kamu jika kamu sedang mengerjakan suatu project tertentu, jadi jika kamu tidak bisa dihubungi, ada orang lain yang mengetahui progress pekerjaan kamu dan tahu letak dokumen yang dibutuhkan.

Traveling while working

Traveling selama bekerja itu adalah anugerah. :p Tapi pastikan semua pekerjaan kamu beres sebelum menikmati daerah yang sedang kamu kunjungi itu.

Sekedar curahan, saya adalah orang yang suka bercanda. Karena candaan saya, ada rekan kantor yang menjadi tidak suka dengan kepergian saya keluar kota untuk bekerja. Ya, ketika mendapat tugas keluar kota, saya sering bilang "jalan-jalan!", padahal saya tidak bermaksud untuk membuat seorang rekan kantor yang jarang keluar kota itu menjadi sebal dengan saya :p (padahal setelah itu saya berpikir serius mengenai pekerjaannya).  Walaupun sesusah apapun pekerjaannya, saya senang jika disuruh keluar kota. Untuk masalah dengan rekan tersebut,bos saya pernah dengan bijak berkata kepada saya: "Di setiap kantor pasti ada orang yang tidak cocok, jadi coba lah untuk bersabar dan tetap profesional menjalai pekerjaan" *yiha, bos saya mendukung*

Bekerja di daerah luar kota itu saja sudah termasuk traveling, tinggal bagaimana kamu menikmati pekerjaanmu saja. hehehehe Sejauh ini sih saya bisa mensiasati porsi pekerjaan dengan porsi menikmati potensi wisata daerah yang saya kunjungi tersebut. 


Jalan-jalan ke Batu setelah training di salah satu pabrik rokok di Malang. Saya hanya punya waktu 24 Jam di sini, kenapa tidak dimanfaatkan? Iya nggak? :D
 
Spesial pake telor untuk rekan kerja saya tercinta, saya sisihkan paragraf terakhir untuk situ:

1. Saya kroscek semua perkataan anda mengenai saya ke orang-orang terkait, yang menurut anda "tidak suka" "diintimidasi" "direweli" oleh saya, orang tersebut bahkan tidak merasa demikian, jadi saya menggangap bahwa ini termasuk tuduhan serius dan memberatkan saya, tapi saya ikhlas lahir-batin kok.
2. Candaan saya untuk menggunakan AirAsia daripada LionAir itu jangan ditanggapi serius, kalau saya minta terbang dengan Garuda Indonesia, barulah anda bisa sinis, wong AA dan LA sama-sama low cost carrier kok, apa yang mau dibandingin? :D
3. Lain kali, langsung saya bilang ke saya kalau ada apa-apa, jangan lewat jalur belakang, kaya calo tiket aja ;)
4. Maaf kalau anda merasa "gengges" dengan saya (tapi saya gatau arti gengges sih), tapi bukan saya yang meminta pekerjaan ini. Saya hanya bercanda hampir 2minggu sebelum ada keputusan berangkat/siapa yang mengerjakan pekerjaan ini. Pada hari H-4 deadline baru saya tiba-tiba diminta pergi. Saya saja lupa kalau saya pernah bercanda untuk minta diberangkatkan.
5. Saya tidak pernah mengurusi pekerjaan anda, jadi anda bisa untuk tidak mengurusi pekerjaan saya kan? kalau terus ngurusi kerjaan orang, nanti makin lama lho dapet jodohnya :-*

Cheers,

0 comments