Recent Trip: Malaysia (Getting around KL)

hari ini pake bahasa Indonesia ya, hahahaa soalnya lagi males nulis pake bahasa linggis. LOL

Hari terakhir saya di Malaysia saya habiskan dengan berkeliling Kuala Lumpur (KL). Sebelum sampai KL, dari Melaka saya bertiga sama si bule dari scotland (yak, namanya Lucas ternyata hahahaa), si bule sudah dapat visa untuk mengajar di Korea, untuk itu dia akan ke KL untuk siap-siap..

waiting komuter at BTS

Dari Melaka Sentral, tidak ada bis yang langsung ke KL, kita diturunkan di Bandar Tasik Selatan (semacam terminal terpadu), karena tujuan saya akan ke Batu Caves, jadi lebih baik langsung saja naik Komuter kesana, hanya perlu transit di KLCC lalu lanjut lagi ke Batu Caves. Sebelumnya memang saya request ke kakak saya bahwa saya mau mencoba semua transportasi massal di Malaysia dalam 1 hari, dan dia menyanggupi (yeaaaay!). Harga tiket kereta komuter hanya 1 ringgit-an, jadi tidak mahal menurut saya dibandingkan kereta komuter Jakarta-Bogor atau Jakarta-Bekasi. 

inside of the Komuter
Setelah saya naik, saya lebih terkesima lagi dengan fasilitas keretanya. Saya akui, saya cinta dengan sistem transportasi massal di Malaysia, sangat terorganisir dan terawat. Kereta komuter interiornya sangat bagus, ada juga sekitar 2-3 Televisi dengan kartun Tom and Jerry diputar di dalamnya. Dengan sistem yang serba otomatis, saya yakin saya tidak akan terlihat gagap ataupun takut nyasar jika menggunakan kereta komuter ini. 

Batu Caves
The doves flies
Batu Caves, dari Bandar Tasik Selatan jaraknya seperti dari stasiun Tebet ke Citayam atau Bojong Gede. Stasiun Batu Caves terletak di depan pintu masuk, jadi kita tidak perlu naik angkutan atau jalan kaki terlalu jauh. Batu Caves sendiri adalah suatu tempat peribadatan umat hindu yang berada pada tepian tebing dan gua, dengan arca dari kuningan yang begitu besar hingga tempat tersebut terlihat begitu megah di mata saya. Burung - burung dara juga ada ratusan, pokoknya tempatnya sangat indah, sayang saya tidak berani naik tangga untuk masuk ke dalam cave karena saya terlalu lelah untuk naik (dengan membawa carrier 38 liter dan tas kamera sekitar 3kg). Akhirnya saya berfoto-foto disekitaran arca dan makan siang di restoran kari. Kari asli India memang enak, tapi karena tidak terbiasa makan kari, saya mual karena sajian yang saya pesan mendapat 3 jenis kuah kari didalamnya -__- (harganya sekitar 6 RM). 


Gate from Batu Caves station, in front of Hanoman statue
 KLCC - Bukit Bintang

Setelah dari Batu Caves, saya naik komuter ke KL Sentral. KL Sentral adalah terminal terpadu yang super WOW (ya, silahkan guling-guling sambil ngomong wow). KL Sentral sangat luas dan pilihan MRT nya sangat beragam dari mulai RapidKL/myRapid (subway, bus dan monorail), Komuter, LRT (yang tidak ada masinisnya), ERL (kereta khusus ke KLIA) dan lainnya (untuk lebih jelas tentang MRT di Malaysia, bisa buka blog ini). Saya hendak ke Twin Tower, jadi saya menaiki RapidKL subway, tiketnya 2 RM. Sistem tiketing untuk RapidKL sudah bisa melalui mesin vending dan mau mengembalikan koin sen! (cukup keren, menurut saya pribadi, karena di Indonesia belum ada yang seperti itu, bahkan untuk masalah pintu keluar-masuk otomatis saja baru beberapa bulan sudah dirusak). 
KL Sentral
Monorel station

Saya menaiki RapidKL subway menuju KLCC (stasiun dimana tepat berada dibawah Twin Tower). Setelah sampai Twin Tower, saya cuma bisa memegang leher saya karena pasti pegal untuk melihat tinggi bangunan tersebut. hahhaaha... saat itu hujan rintik-rintik, jadi saya tidak mendapatkan foto yang bagus. Setelah beristirahat sebentar, saya iseng berjalan kaki ke arah Bukit Bintang. Trotoar di daerah KLCC sangat amat ramah dengan pejalan kaki, jadi kita tidak merasa lelah ataupun terganggu dengan kendaraan yang lewat. Saya melihat ada stasiun monorail, walaupun jaraknya hanya satu stasiun dari BB (Bukit Bintang), saya tertarik mencoba monorail. Akhirnya saya naik monorail ke BB, baru duduk sudah turun lagi hahaha (yang penting udah nyobain hahaha).

Bukit Bintang (BB) adalah pusat pertokoan dan perbelanjaan terbesar di KL, hampir sepanjang sudut BB adalah toko maupun Mall. Saya sempat masuk ke Pavilion, termasuk mall yang mewah. Saat itu ada pre-christmast celebration, jadi sangat ramai dan juga ada pameran lomba Gundam di Sungai Wang (macamnya mangdu gitu). Saya berjalan memutari BB dan akhirnya beristirahat di McDonald's. Kakak saya memang ingin makan Quarter pounder, salah satu makanan McD yang tidak ada di Indonesia. Kalau saya memesan Triple-cheese Burger (jauh lebih murah harganya disini dibanding di Indonesia), sekitar 14RM-an untuk paket dengan kentang dan minum besar. 
Road around Bukit Bintang
Saya beristirahat sekitar 3 jam di McD, selain untuk menghabiskan waktu dan beristirhat, juga kami menggunakan wifi untuk berkomunikasi dengan orang-orang terdekat di Indonesia (kami tidak membeli kartu sim di Malay, karena dirasa kurang perlu). Setelah agak sore, kami berjalan pulang kearah KLCC (ingin melihat Twin Tower pada malam hari), kalau kakak saya sudah bosan foto di Twin Tower, sudah banyak katanya hahaha. Dari arah BB saya menaiki semacam jembatan yang memiliki panjang sekitar 2km yang ber-AC dan luas sekali (dan juga memiliki exit pintu ke gedung-gedung perkantoran yang dilewatinya, mantap!). Saya sampai kembali di Twin Tower menjelang maghrib, saya bertemu dengan pasangan suami-istri orang Jawa dengan anaknya yang meminta kakak saya untuk memotret mereka (setelah mendengar saya memanggil kakak saya dengan sebutan "mas") hahhahaha..
Twin Tower at Night
Twin Tower pada malam hari sangat bagus, lightingnya maksimal sekali. Ya, saya cukup puas melihatnya hehehe. Jam 8 saya kembali menuju KLSentral untuk menaiki ERL ke KLIA (tapi saya harus turun di Stasiun sebelum KLIA dan naik feeder bus karena pesawat saya dari LCCT). Tiket dari KL Sentral ke LCCT dengan menggunakan ERL KLIA Ekspress sebesar 12 RM. Keretanya amat sangat bagus, layaknya kereta argo di Indonesia. 
Bobo di Food Garden LCCT
Setelah sampai LCCT (sekitar jam 10) saya langsung menuju food garden karena kita berencana menginap disitu (hehehe, karena pesawat saya jam setengah 7, saya lebih memilih bobok di bandara saja ketimbang menyewa kamar). Fasilitas food garden ada wifinya, jadi saya tidak begitu bosan menunggu, sementara kakak saya tidur dengan puasnya :| . Saya tidak bisa tidur, entah kenapa, jadi sekitar jam 2 pagi saya memesan chicken rice, harganya sekitar 6RM  (salah satu makanan favorit saya di Malaysia). Pagi tiba, kami pun bersiap pulang (setelah membersihkan diri). Begitulah perjalanan kami, ya, mungkin terlihat kere, tapi kami senang, jalan-jalan tidak menghabiskan uang XD.

2 comments

  1. namanyah Lucas Smith si scottish itu dek :D

    ReplyDelete
  2. follow blognya arin bikin kepingin jalan2 teyus agh. hahaha ayo rin keep posting!

    ReplyDelete